Blond
Bond
Siapa
yang tak kenal James Bond? Agen rahasia Inggris berinisial 007.
Seorang agen rahasia yang tangguh, maskulin dan juga sangat tampan.
James Bond adalah karakter fiksi karya Ian Fleming yang diciptakan
pada tahun 1953, ia telah menghasilkan 12 novel dan dua cerita pendek
James Bond. Setelah ia wafat, karakter James Bond terus dipopulerkan
oleh para pengarang novel sejenisnya seperti Kingsley Amis,
Christopher Wood, John Gardner, Raymond Benson, Sebastian Faulks, dan
Jeffery Deaver. Para penulis tersebut tanpa mengurangi rasa
penghargaan terhadap Ian Fleming sebagai pencipta karakter James
Bond, terus-menerus menghadirkan cerita-cerita baru bagi penggemar
agen rahasia inggris yang dikenal seluruh dunia ini.
Citra
James Bond yang dibentuk oleh Ian Fleming yang kemudian
diilustrasikan oleh seniman komik Daily Express amat sangat mirip
dengan gambaran film James Bond “Dr. NO” yang diperankan oleh
Sean Connery. Sebenarnya sebelum Sean Connery, ada seorang aktor yang
juga memerankan Bond pada tahun 1954 yaitu Barry Nelson.
Dari
tahun 1954 sampai tahun 2002 gambaran karakter Bond dalam film-film
nya tetap dipertahankan. Gambaran -gambaran tersebut antara lain dari
segi fisik : bertuguh tinggi, berdada bidang, berpakaian rapi,
berambut hitam. Sedangkan segi non fisik : berlaku tenang walau
dalam kondisi apapun, maskulin, pandangan mata dingin, cerdas dan
cerdik, sehat dan bugar, dan selalu dapat meluluhkan hati wanita.
Hampir pasti bahwa James Bond ini terlalu mustahil untuk ada di dunia
nyata dengan segenap ciri yang diciptakan oleh Fleming.
Namun
di tahun 2006, gambaran umum yang telah melekat di pikiran pembaca
dan para fans James Bond dibongkar dengan kehadiran Bond berambut
pirang. Hal ini mendobrak pemikiran-pemikiran banyak orang bahwa
James Bond harus berambut gelap. Tanpa merusak karya Fleming, Daniel
Craig berusaha memproyeksikan James Bond yang baru. Dengan rambutnya
yang pirang dan karakter wajahnya yang keras dan dingin berbeda
dengan James Bond sebelumnya. Hal ini terbukti sukses dan banyak
pihak yang merasa bahwa penggambaran James Bond oleh Daniel Craig
lebih manusiawi dibanding sebelumya.
James
Bond tidak lagi berambut gelap melainkan pirang. Ia tidak lagi selalu
berlaku tenang dalam segala situasi, ia marah dan bertindang
berdasarkan emosi. Ia kelelahan dalam pengejaran, berusaha sekuat
tenaga menyelesaikan misinya. James Bond tidak selalu tampil rapi
dalam setiap situasi, rambutnya berantakan, wajahnya terluka dan
memar, kemejanya robek dan bersimbah darah. Semua hal ini
menggambarkan bahwa James Bond tidak lain adalah manusia biasa yang
berusaha menyelesaikan tugas.
Dengan
James Bond yang diperankan oleh Craig, penonton mendapatkan kesan
lebih realistik dan manusiawi. Hal ini tentu tidak meninggalkan citra
Bond sebagai seorang playboy dan kesan maskulin tetap dipertahankan.
Perubahan ini tentu tidak lepas dari pandangan penonton yang semakin
lama makin cerdas dan selalu meminta sesuatu yang baru.
Generasi-generasi baru mulai mempertanyakan perbedaan James Bond
dengan pahlawan super, dan aksi-aksinya yang semakin mustahil
dilakukan secara realistis. Dengan gambaran Bond yang baru, terbukti
bahwa Bond bukanlah pahlawan super yang tidak pernah lelah, ia
kelelahan, ia terjatuh, ia terluka dan ia juga emosional, dan
penonton merasa lebih akrab dan merasa lebih realistis di tengah
cerita-cerita fiksi dan petualangan agen rahasia Inggris ini.
Daniel
Craig membuktikan dirinya mampu memerankan Bond yang identik dengan
rambut gelap, tenang dan cerdas. Ia mendobrak pandangan Fleming tanpa
merusak esensi karakter Bond, ia menciptakan sesuatu yang baru bagi
penonton serta menyuguhkan aksi yang lebih emosional dan berbahaya
bagi jiwa sang agen rahasia James Bond.