Seberapa
banyak dari kalian yang menganggap bahwa sebaik apapun sebuah film,
semua itu hanya fiktif belaka. Pandangan tersebut memang benar
adanya, namun tidak 100% aspek dari film adalah fiktif. Beberapa
bagian dalam film pasti ada kaitannya dengan dunia nyata bahkan benar
– benar terjadi. Namun pertanyaannya adalah seberapa banyak?
Seberapa banyak aspek dalam film yang benar – benar nyata?
Banyak
dari film - film yang menggunakan kata “Berdasarkan Kisah Nyata”,
atau “Terinspirasi Dari Kisah Nyata”. Namun seberapa akuratkah
sebuah film yang menggunakan kata – kata seperti itu? Atau itu
hanya trik pemasaran sebuah film? Saya sendiri tidak dapat mengukur
dan sebenarnya juga bertanya – tanya hal yang sama. Namun pandangan
saya adalah setiap film memiliki maksud yang berbeda – beda. Proses
pembuatan sebuah film pun tidaklah gampang, butuh waktu berbulan –
bulan bahkan bertahun – tahun untuk merampungkan sebuah film. Dan
tidak hanya satu orang yang terlibat dalam pembuatan sebuah film.
Jadi pandangan saya, film merupakan sesuatu yang kompleks tapi juga
simple. Kompleks dalam artian terdapat berbagai macam aspek,
perilaku, tujuan, makna, dan pihak – pihak yang terlibat di
dalamnya. Simple dalam artian tujuan dasar dari sebuah film, dari
dulu hingga sekarang tetap mendasar yaitu untuk menghibur.
Karena
sifat film yang kompleks dan juga simple, maka sangat disarankan agar
melihat film dengan pandangan kritis namun juga santai. Janganlah
terlalu terbawa emosi jika menonton film tertentu karena tujuan utama
film adalah untuk menghibur. Namun juga jangan terlalu santai
menganggap film, karena terdapat kalimat – kalimat tersembunyi di
dalamnya. Lalu jika sebuah film mengusung tema “Berdasarkan Kisah
Nyata” apakah itu sama dengan film dokumenter? Jawabannya Tidak.
Seperti yang telah disebutkan diatas, banyak pihak yang ikut campur
dalam pembuatan film, dan pihak-pihak ini memiliki tujuannya masing –
masing. Oleh sebab itu keakuratan sebuah film perlu dipertanyakan.
Lain halnya dengan film dokumenter. Sifat film dokumenter adalah
menyampaikan informasi seakurat mungkin, oleh karena itu banyak film
dokumenter yang kontroversial.
Saya
akan memberi contoh kasus 2 film yang mengusung tema “Berdasarkan
Kisah Nyata” namun tidak sepenuhnya akurat. Pertama adalah film
yang akan rilis berjudul “The Fifth Estate”. Film tersebut memang
mengangkat tema konspirasi Wikileaks yang semua orang tahu itu benar
– benar terjadi.Tokoh yang dimainkan oleh Benedict Cumberbatch pun
benar – benar ada dan masih hidup yaitu Julian Asange. Lalu
masalahnya dimana? Julian sendiri tidak mensuport film ini. Dalam
Time Magazine, Julian mengaku isi dan pertikaian dalam film ini
sepenuhnya didramatisir. Benedict
sendiri menyetujui pernyataan Julian, ia mengatakan bahwa film ini
bukanlah film dokumenter jadi sudah pasti beberapa adegan di dalamnya
akan didramatisir sesuai dengan saran berbagai macam pihak. Namun
Benedict juga menyatakan bahwa diluar pendramatisiran adegan, pesan
dan kejadian yang ada di dalamnya sepenuhnya benar – benar terjadi.
Contoh kedua adalah film “The Bling Ring”. Film yang
mengangkat kejadian perampokan rumah para selebritis oleh sekelompok
remaja ini memang benar – benar terjadi. Namun menurut salah satu
tersangka, dalam film tersebut karakternya dibuat berlebihan, dan
perilakunya sama sekali tidak seperti yang di filmkan.
Dari
dua contoh diatas, terbukti bahwa keakuratan sebuah film perlu
dipertanyakan. Tidak ada film yang 100% akurat. Banyak pihak yang
terlibat di dalamnya yang juga ikut merubah keakuratan kisah aslinya.
Pendramatisiran dalam film sering kali terjadi. Hal ini karena sifat
manusia sendiri yang lebih tertarik dengan konflik dan drama. Oleh
karena itu, agar lebih menarik perhatian penonton, film dibuat lebih
dramatis, namun dramatisasi itu membuat keakuratan film semakin
kabur. Karena tujuan dasar dari sebuah film adalah untuk menghibur
penonton. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak terlalu
terpengaruh oleh apa yang kalian lihat di film. Berusahalah untuk
menonton film dengan cerdas dan memikirkan apa tujuan dasar sebuah
film.