Thursday, August 28, 2014

Found Footage Genre

Adakah dari kalian yang pernah menonton film Cloverfield tahun 2008, atau Chronicle tahun 2012, atau film horor Paranormal Activity? Beberapa dari film tersebut menggunakan teknik yang disebut dengan Found Footage.
Found footage merupakan sebuah teknik pengambilan gambar yang menyerupai pengambilan gambar amatir dan rekaman cctv. Tujuan dari teknik ini adalah untuk lebih membuat kesan nyata dalam sebuah film. Para aktor dan aktris nya sering kali merupakan orang dibalik kamera yang mengabadikan momen sekaligus berakting. Sejarah dari teknik ini dimulai dari film Cannibal Holocaust tahun 1980, namun tidak begitu banyak di sukai. Paranormal Activity adalah film yang kembali membuat booming teknik ini sehingga found footage dijadikan istilah genre film.
Beberapa keuntungan yang ada dalam found footage adalah kesan real dalam sebuah film sangat terasa. Hal inilah yang membuat para sineas film horor menggunakan teknik ini dan alhasil, sebagian besar film horor yang beredar dari tahun 90-an sampai saat ini menggunakan teknik found footage dan para penonton pun sangat menyukainya. Kedua adalah dana. Para pengguna teknik ini dapat meminimalisir dana dengan teknik ini, karena gambar yang dihasilkan melalui teknik ini merupakan gambar amatiran dan tidak memerlukan grafik komputer berlebihan.
Namun, bagi mereka penyuka kemewahan dan kecanggihan teknik pengambilan gambar serta ingin memanjakan mata dengan pemandangan serta panorama yang indah, maka film genre ini mungkin tidak cocok untuk anda. Dalam genre ini, jika anda tidak terbiasa akan pusing dibuatnya krn banyak sekali gambar bergoyang dan sering tidak fokus. Namun hal inilah yang membuat unik dari found footage genre.
Sang aktor yang juga memegang kamera dan mengabadikan setiap kejadian yang dia alami menambah kesan real dalam film khususnya film horor. Jadi, bagi kalian penyuka found footage genre, berbahagialah karena abad 21 adalah saat dimana genre ini kembali populer.